Mohon tunggu...
Armira
Armira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Bantuan Sosial pada Kehidupan Keluarga di Kecamatan Sungai Raya

14 April 2024   14:20 Diperbarui: 19 Mei 2024   20:29 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi Keluarga

Bapak Jaimanan adalah seorang kepala keluarga yang sudah berusia 65 tahun dan saat ini tinggal di Kecamatan Sungai Raya, tepatnya di Kelurahan Teluk Kapuas. Dalam satu rumah, Bapak Jaimanan hidup bersama enam orang anggota keluarganya yang terdiri dari istri, anak, menantu, cucu, dan seorang saudara. Bapak Jaimanan berprofesi sebagai pekerja bangunan dengan pendapatan sekitar Rp 1.000.000 per bulan, meskipun penghasilannya tidak menentu dan seringkali tidak mencapai jumlah tersebut.

Dalam kesehariannya, Bapak Jaimanan mendapatkan bantuan dari saudara dan menantunya, yang juga bekerja sebagai pekerja bangunan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, istri dan anak Bapak Jaimanan berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengurus rumah dan keluarga, sedangkan cucunya masih bayi. Bantuan finansial yang diterima dari pemerintah berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 300.000 setiap tiga bulan sekali, meskipun penerimaan bantuan tersebut juga tidak menentu dan tidak selalu diperoleh setiap periode.

Kondisi Rumah beserta Aset yang Dimiliki

Kondisi Rumah
Kondisi Rumah

Rumah milik Bapak Jaimanan memiliki luas bangunan sebesar 20 x 4 meter persegi dan luas tanah yang juga sama, yakni sebesar 20 x 4 meter persegi. Rumah ini terdiri dari empat ruangan, yaitu satu ruang tamu, dua kamar tidur, dan satu dapur. Status kepemilikan rumah Bapak Jaimanan adalah milik pribadi, bukan sewa atau kontrak. Kondisi rumah tersebut masih cukup baik dan tidak memiliki masalah yang berarti menurut penilaian Bapak Jaimanan.

Dinding rumah Bapak Jaimanan terbuat seluruhnya dari tembok, memberikan perlindungan yang kokoh. Lantai rumah terbuat dari kayu, yang memberikan kesan hangat dan alami. Atap rumah dilindungi oleh seng, yang berfungsi sebagai penahan hujan dan panas. Untuk memenuhi kebutuhan air minum sehari-hari, Bapak Jaimanan membeli air galon. Sementara itu, air untuk mandi dan mencuci diperoleh dari PDAM setempat. Rumah Bapak Jaimanan juga memiliki WC sendiri yang dilengkapi dengan septic tank untuk keperluan mandi dan buang air besar.

Dalam hal bahan bakar untuk memasak, Bapak Jaimanan menggunakan kompor gas. Sumber penerangan yang digunakan di rumahnya adalah lampu listrik, dengan daya listrik yang tersedia di rumahnya sebesar 900 watt. Untuk kebutuhan kesehatan, Bapak Jaimanan lebih sering mengunjungi puskesmas dibandingkan rumah sakit, karena jaraknya lebih dekat dan biayanya lebih murah.

Dalam hal kepemilikan aset, Bapak Jaimanan memiliki sebuah motor tua yang sudah berusia 16 tahun, yang digunakan untuk keperluan sehari-hari seperti pergi bekerja atau berbelanja. Selain itu, Bapak Jaimanan juga memiliki sebuah televisi berukuran 31 inci yang digunakan untuk menonton berita dan hiburan lainnya, sebuah rice cooker untuk memasak nasi, serta mesin cuci untuk mencuci pakaian.

Menurut pendapat Bapak Jaimanan, bantuan sosial yang ada saat ini tidak tepat sasaran. Ia merasa masih banyak orang yang sebetulnya mampu atau kaya namun tetap mendapatkan bantuan, sementara yang lebih membutuhkan sering kali terabaikan. Bapak Jaimanan juga menyatakan bahwa ia tidak terlalu bergantung pada bantuan yang ada, karena bantuan tersebut seringkali tidak diberikan tepat waktu; kadang cepat, namun sering kali lambat. Oleh karena itu, ia dan keluarganya merasa perlu bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bapak Jaimanan berharap agar mekanisme pemberian bantuan sosial dapat lebih selektif, sehingga dapat benar-benar membantu mereka yang memang memerlukannya.

"Wawancara mendalam dan observasi dilaksanakan pada Februari 2024" 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun