Akhir-akhir ini, nama Jahe begitu hangat diperbincangkan di masyarakah umum karena dianggap mampu menangkal COVID-19 (Corona). Bahkan tak hanya jahe, rempah-rempah lain seperti temulawak dan kunyit juga dianggap memiliki khasiat yang sama dengan jahe. Dampaknya, begitu banyak masyarakah yang memburu rempah-rempah yang sering diklaim asli dari Indonesia tersebut. Harganya pun naik, terutama jahe merah.
Namun, dikutip dari laman Liputan6.com, salah seorang pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menegaskan bahwa Jahe dan beberapa tanaman herbal tersebut tidak tepat jika diklaim mampu menangkal COVID-19. Atau bisa dikatakan belum ada penelitian atau uji klinis yang mengiyakan kalau Jahe dan herbal lainnya itu mampu menangkal virus yang saat ini sudah menjadi pandemi (COVID-19).
Selebihnya, beliau menyatakan bahwa wajar saja jika belakangan ini sering bermunculan klaim manfaat dari jahe dan herbal lainnya secara berlebihan, sebab, mungkin saja tujuannya mempromosikan. Apalagi rempah-rempah tersebut terkenal banyak terdapat di Indonesia.
Walaupun diklaim belum ada uji klinis yang menyatakan kalau jahe dan tanaman herbal sejenis tersebut mampu menangkal COVID-19 secara langsung, tapi jahe, temulawak, dan kunyit dinyatakan mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsi ketiganya, imunitas dapat meningkat dan tubuh menjadi bugar. Hanya saja, tidak dapat menangkal COVID-19 secara langsung.
Ditambahkan oleh Syahrizal, kalau jahe, temulawak , dan kunyit memang bisa menigkatkan kekebalan tubuh, tapi jangan pernah beranggapan kalau rempah-rempah tersebut bisa mencegah masuknya virus, khususnya Corona. Yang terpenting adalah tetap terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS) dimanapun berada.
Kesimpulannya, Jahe dan rempah-rempah lainnya hanya bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh, namun tidak menjamin tubuh terhindar dari virus. Dengan demikian, hal-hal bisa dilakukan untuk bisa terhindar dari virus corona adalah, Tetap #DirumahAja, istirahat yang cukup, terapkan pola hidup bersih sehat (PHBS), dan sempatkan berjemur dibawah terik matahari pagi 15 - 30 menit setiap hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H