Mohon tunggu...
Armiditasalsaputricalinantara
Armiditasalsaputricalinantara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo namaku armidita saya kuliah di jurusan psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bahaya Game Online di Kalangan Gen-Z pada Era Digitalisasi

17 Mei 2024   19:21 Diperbarui: 17 Mei 2024   19:21 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bahaya game online di kalangan gen z pada era digitalisasi

       Pada era digitalisasi ini game online semakin tidak terlepas dari kalangan gen z. Banyak dari kalangan anak anak, remaja, hingga dewasa ini berlomba lomba untuk memainkan game online untuk mencapai tingkat level tertinggi dan mengoleksi berbagai skin dari game tersebut. Jika penggunaan Game online ini secara kontinu dalam jangka waktu yang panjang dan tidak dimainkan dengan bijaksana, game online ini dapat membawa kesenangan yang berlebihan yang akhirnya  dapat menimbulkan adiksi bagi para penggunanya. Dalam essai ini kita akan membahas bahaya game online pada era digitalisasai ini pada kalangan gen z.

       Bahaya yang pertama yaitu risiko adiksi (kecanduan). Pada tahap ini otak diatur oleh neurotransmiter dopamin, dopamin dilepaskan dalam jumlah yang besar sehingga menciptakan euforia. Dalam usaha untuk mencapai level tertinggi para pengguna atau pemain harus terus menerus memainkan dan memenangkan permainan, dalam hal ini secara tidak sadar pengguna akan terjebak dalam permainan yang tidak ada habisnya sehingga dapat mengganggu kondisi dan keseharian pengguna seperti : menganggu prestasi akademis, pola tidur, keseimbangan hidup, bahkan pola perilaku yang berubah menjadi individualistik.(Novitasari et al., 2022)

        Bahaya selanjutnya yaitu game online mempengaruhi kemampuan sosial gen z. Rata rata game online ini  membuat penggunanya menghabiskan banyak waktu di depan layar sehingga interaksi sosial antar keluarga, lingkungan dan teman berkurang, berkurangnya interaksi sosial dapat mengahambat kemampuan dan keterampilan sosial gen z, diamana keterampilan itu dapat membawa kesuksesan di masa mendatang. Tidak hanya menghambat kemampuan sosial game online juga dapat menggangu pola perilaku sosial. Di masa ini pentingnya menanamkan pemahaman pada gen z pentingnya menyeimbangkan interaksi offline dan online untuk mengembangkan kemampuan.(Novrialdy, 2019)

        Tidak hanya itu, game online juga memberikan risiko gangguan terhadap kesehatan mental gen z. Dalam siklus permainan seringkali terjadi persaingan yang tidak sehat dan tidak ramah, banyak dari kalangan gen z yang mengalami depresi, kecemasan, stress, tekanan dan tidak dapat mengotrol emosinya karena terlalu terbawa dalam permainan ini. Tidak jarang juga dalam bermain mendapatkan pelecehan, kata kasar, maupun perilaku negatif, seringkali pemain melontarkan kata kata toxic, kata tidak sopan atau kata kata kasar yang tidak pantas untuk diucapkan saat ia terserang atau kalah dari lawan.(Pelawi, 2021)

         Oleh karena itu pentingnya pembatasan waktu, penanaman pemahaman pentingnya menyeimbangkan interaksi offline dan online serta pentingnya pembatasan interaksi yang tidak sehat dalam menggunakan game online untuk menjaga kesehatan mental, sosial dan mengurangi risiko adiksi (kecanduan) pada kalangan gen z demi masa depan bangsa dan negara.(Putri et al., 2023)

        Dalam menghadapi bahaya game online pada kalangan gen z pentingnya peran orang tua, teman sebaya, dan pendidik untuk memberikan pemantauan, pendekatan terarah, pemahaman dan komunikasi terbuka akan bahaya dan risiko game online agar para gen z dapat tumbuh sehat dan berkembang dengan teknologi era digitalisasi. (Rachmawati, 2019)

      Meskipun demikian, game online juga memiliki beberapa manfaat bagi kalangan gen z dimana dapat melatih kreativitas, kekompakan, kerja sama tim, pemecahan masalah, tidak jarang juga dapat menghasilkan uang dan menjadi lapangan pekerjaan dengan ikut turnament atau menjadi youtuber game tapi dengan memainkannya secara bijaksana. (Hadisaputra, 2022)

        Kesimpulannya, game online dapat memberikan risiko dan dampak yang buruk bagi penggunannya jika dalam pemakaian yang tidak bijaksana tetapi game online juga dapat memberikan manfaat bagi penggunanya jika dengan bijaksana, pengelolaan dan pemahaman yang tepat tidak jarang juga dapat menjadi sumber penghasilan di usia muda, dengan pengelolaan yang tepat perlu pemahaman sosial yang tepat agar dapat membantu gen z menginvasi dunia digital dengan bijaksana.

DAFTAR PUSTAKA

Hadisaputra. (2022). STRATEGI PEMANFAATAN GAME ONLINE DALAM MENDIDIK ANAK USIA DINI. NANAEKE: Indonesian Journal of Early Childhood Education, 5(1), 1--14. https://doi.org/10.24252/nananeke.v5i1.26721

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun