Mohon tunggu...
Lyfe Pilihan

Film sebagai Media Pengubah Arus Perilaku serta Tatanan Ruang Publik Masyarakat

22 Maret 2018   23:55 Diperbarui: 23 Maret 2018   00:11 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Masyarakat cenderung menyukai adegan sensual meskipun hal tersebut menyalahi ajaran gereja. Penyimpangan ini masih diupayakan untuk dicegah oleh tokoh gereja--- sebelum sebuah film ditayangkan di gedung bioskop, pendeta akan melakukan sensor terhadap adegan-adegan yang dianggap meyalahi agama. Setiap kali ada segmen yang menampilkan ciuman atau adegan sensual lainnya, sang pendeta akan membunyikan lonceng untuk kemudian bagian tersebut dipotong dan dihapus.

Meskipun perkembangan industri film di kota Sisilia ini memiliki pengaruh yang kurang baik berupa penayangan adegan yang tadinya dianggap sebagai hal yang sensitif dan tabu--- tidak hanya para orang dewasa yang menikmati konten ini, namun juga anak-anak di bawah umur--- namun tidak dapat dipungkiri bahwa film pada masa ini merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat kota Sisilia.

Selain menjadi media yang mengubah arah perilaku dan otoritas gereja pada masa tersebut, film juga menjadi alasan perubahan tata ruang kota. Dapat ditinjau dari letak gedung bioskop yang dekat dengan plaza, menjadi pusat keramaian dan titik kumpul masyarakat.  Bahkan ditampilkan pula bagaimana masyarakat memanfaatkan fasad bangunan di pusat kota sebagai proyektor pemutaran film gratis. 

Hal ini dapat mengindikasikan bahwasanya film menjadi alat identifikasi ruang publik, terletak di pusat kota agar dapat diakses dari berbagai penjuru kota. Film menjadi alat pemersatu masyarakat--- pertunjukan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat dan gedung bioskop merupakan fasilitas pemenuh kebutuhan masyarakat akan ruang publik tersebut.

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Gambar 5. Ketika terjadi kecelakaan (kebakaran) di Cinema Paradiso, masyarakat menampilkan rasa kesedihan dan keputusasaan seakan-akan sesuatu yang sangat penting direnggut dari hidup mereka.

screenshot pribadi
screenshot pribadi
Gambar 6. Masyarakat bersorak-sorai merayakan dibukanya kembali Cinema Paradiso yang telah direnovasi pasca kebakaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun