Sudah 2 tahun lamanya dunia dilanda pandemi Covid-19. Pandemi yang disebabkan oleh Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang secara cepat menyebar ke seluruh dunia mengakibatkan kelumpuhan diberbagai sektor kehidupan dunia, terutama sektor ekonomi dan juga pendidikan. Di Indonesia sendiri Covid-19 pertama kali terdintifikasi pada bulan Maret 2020. Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dengan sigap segera menindaklanjuti Surat Edaran No. 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 dengan memberlakukan wajib belajar dari rumah atau lebih dikenal dengan sistem pembelajaran daring. Pembelajaran daring diharapkan bisa membantu mengurangi jumlah korban yang terinfeksi Covid-19 dan mengurangi resiko anak-anak sekolah, tenaga pendidik, dan juga pengurus sekolah lainnya untuk tertular penyakit ini.
Pembelajaran daring atau pembelajaran dalam jaringan dapat dilaksanakan melalui perangkat personal computer (PC), laptop ataupun handphone yag terhubung dengan jaringan internet. Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, guru memanfaatkan media aplikasi WhatsApp Group, Google Class Room, Telegram, Instagram serta media video conference berupa aplikasi Zoom Meeting atau Google Meet. Dengan demikian mau tidak mau para orang tua yang memiliki anak usia sekolah dasarpun dipaksa untuk segera melek teknologi agar sistem pembelajaran jarak jauh dapat terlaksana dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sebagaimana mestinya. Sehingga perlu adanya bentuk kerja sama antara guru dengan orang tua untuk memudahkan anak dalam proses belajar secara daring ini.
Berdasarkan hasil angket yang sudah diisi oleh pada orang tua siswa saat registrasi ulang kelas 1 yang bertempat di SD Negeri Ciburial secara luring untuk tahun ajaran 2021/2022 yang tentu saja sangat memperhatikan protokol kesehatan beberapa orang tua menuliskan bahwa terkadang masih merasa kewalahan dalam membimbing putra/i nya dalam belajar. Tidak hanya itu faktor koneksi internetpun masih menjadi kendala utama menyaingi kendala yang disebabkan oleh anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu sehingga tidak memiliki handphone untuk dirinya terus terhubung dengan guru. Selain itu, gurupun sulit mengontrol tingkat keseriusan siswa dalam belajar. Jika saat belajar di sekolah pembelajaran dirasa seimbang antara teori dan praktik, maka saat pembelajaran daring teori lebih banyak disampaikan dari pada siswa mempraktikkannya secara langsung. Kemudian situasi rumah yang berbeda-beda membuat konsentrasi siswa lebih cepat teralihkan.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut saya Armia Hera Norsevty salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang menjalankan kegiatan KKN 2021 memutuskan untuk melakukan kegiatan pendampingan belajar siswa secara luring dengan kegiatan jarunjung. Sebuah kegiatan yang ditujukan untuk mengetahui satu-satu kemampuan siswa dalam keterampilan membaca dan menulis. Hal ini diharapkan dapat membantu guru untuk menentukan strategi yang digunakan pada saat pembelajaran daring dimulai.
Kegiatan jarunjung dilaksanakan secara berkelompok. Dalam kelompok tersebut ditunjuk salah satu orang tua siswa yang menjadi ketua yang bertugas membantu guru memastikan tidak ada siswa yang tertinggal materi pelajaran dan meminimalisir kemungkinan siswa tertinggal informasi yang guru sampaikan. Selain itu untuk memastikan bahwa selama pembelajaran jarak jauh tujuan pembelajaran tercapai guru akan melakukan kunjungan ke setiap kelompok secara bergantian sesuai hari yang telah ditentukan yaitu satu kali dalam seminggu dengan memperhatikan protokol kesehatan, menggunakan masker dua lapis, mencuci tangan saat datang dan hendak pulang, selalu menjaga jarak antara guru dengan siswa ataupun antar siswa, dan selalu sedia handsanitizer.
Selain itu kondisi siswa dan gurupun sangat diperhatikan. Apabila ada siswa yang sedang batuk, pilek, demam atau bahkan flu maka siswa tidak diwajibkan hadir pada pertemuan kelompok dengan guru. Begitupula dengan guru, pertemuan kelompok tidak akan dilaksanakan kemudian pertemuan tersebut akan diganti hari saat guru tersebut sudah sehat kembali.
Cara ini dirasa efektif mengingat di daerah tersebut masih belum meratanya kondisi ekonomi keluarga serta tidak semua orang tua dapat mendampingi putra-putrinya pada saat pembelajaran. Pemberian materi pelajaran diberikan setiap hari melalui WhatsApp Group, sedangkan modul dan lembar kerja siswa diberikan satu minggu sekali pada hari Senin dengan catatan hanya orang tua siswa yang menjadi ketua kelompok kecil saja yang bisa mengambilnya sesuai dengan waktu yang sudah di tentukan.
Bercermin pada pandemi ini masih banyak sekali manfaat yang secara tidak langsung bisa kita rasakan. Diantaranya waktu dan tempat untuk siswa belajar menjadi lebih efektif dan fleksibel, sumber belajar siswa menjadi lebih luas, siswa dan orang tua sekaligus dilatih menguasai teknologi serta menumbuhkan kesadaran siswa bahwa Handphone yang saat ini ia miliki ternyata memiliki banyak sekali manfaat tidak hanya sekedar untuk bermain game dan menonton youtube saja.
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dilakukan saat pembelajaran daring diantaranya atur jadwal belajar dengan tepat dan disiplin dengan waktu yang sudah ditentukan, belajarlah di tempat yang memiliki situasi dan kondisi mendukung sehingga konsentrasi belajar tidak akan mudah terpecah, kerjakan tugas sesuai waktu yang sudah ditentukan lebih cepat tugas selesai dikerjakan maka akan lebih bagus hasilnya, pastikan peralatan dan alat pendukung lainnya sudah siap untuk digunakan dari mulai kondisi Handphone  hingga kuota internet, serta selama proses pembelajaran berlangsung hindari membuka media sosial, layanan video, game ataupun hal-hal lain yang bisa memecah konsentrasi belajar saat daring.
Armia Hera Norsevty
KKN Tematik MDBPE – MBKM 2021