Mohon tunggu...
Moh Armi
Moh Armi Mohon Tunggu... -

Homo sapiens, South Sumatraensis, 25 years, so on and so on

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia, Narcissus Versi Negara

30 November 2010   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:11 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

“Orang bilang tanah kita tanah surga,

Tongkat kayu dan batu jadi tanaman..”

Sungguh benar-benar nikmat yang bisa bikin warga negara lain iri, benar-benar nikmat dan rizki menjadi seorang Indonesia, paling tidak jika anda membaca sepenggal lirik lagu diatas yang tenar sejak zaman emak-bapak saya dulu.

Tapi lama kelamaan koq semakin tidak terlihat keagungan dan kekayaannya, yang terkenal justru..............saya tidak tahu, apakah yang terkenal dari negri ini.

Mereka bilang zamrud khatulistiwa, padahal banyak negara yang juga dilintasi garis khayal yang bodoh ini, yang juga tidak kalah indahnya.

Mereka bilang negara dengan ragam macam budaya paling kaya, padahal banyak negara juga memilik etnis dan adat yang beragam.

Mereka bilang kekayaan alamnya luar biasa, nyatanya negara yang tidak lebih kaya dan makmur sejahtera justru lebih banyak.



Apa yang terjadi saat seseorang terlalu fokus kepada dirinya sendiri? Dia cepat lupa akan esensi perjuangannya.

Apa yang terjadi saat seseorang terlalu fokus kepada dirinya sendiri? Dia jadi gila puja dan pujian.

Apa yang terjadi saat seseorang terlalu fokus kepada dirinya sendiri?? Dia jadi lebay, dia jadi selebriti.

Jika mau berbuat sesuatu untuk negara, jika mau berjuang,

cukup contoh slogan salah satu merek produk olahraga,

Just Do It.

Lalu jika gagal dalam perjalanannya, jangan merengek, jangan meminta belas kasihan, jangan lebay, lakukan saja seperti pada slogan produk otomotif,

Shit Happens.

Lalu jika berhasil, jangan berhenti, sedikit berbangga tidak ada salahnya, ambil langkah selanjutnya dari slogan produk elektronik,

Think Different.

Dan dalam semua prosesnya, kita cukup berkata DALAM HATI seperti dalam slogan prosesor,

Indonesian Inside.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun