Mohon tunggu...
Armen Jenranly Samosir
Armen Jenranly Samosir Mohon Tunggu... -

Menulis itu dunia yang bebas. Ingin memberi dampak pada orang lain lewat tulisan!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Bagi Sang Idealis

10 Agustus 2012   16:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:58 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

"Idealismemu saat mahasiswa itu diuji ketika kamu jadi alumni dan terjun langsung di tengah-tengah masyarakat. Kamu akan ikut sistem atau mendobrak sistem yang ada".

Itu adalah sepenggal kalimat yang disampaikan oleh dosen favoritku yang juga kepala program studi di jurusanku. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa ketika kita sudah alumni atau berada ditengah-tengah masyarakat, saat itulah baru kelihatan siapa kita sebenarnya.

Pikiran-pikiran idealis yang kita miliki saat mahasiswa akan mendapat cobaan ketika berada di tengah-tengah masyarakat. Kita akan mendapati kenyataan bahwa kenyataan duniawi sangat berbeda dengan apa yang kita pikirkan saat mahasiswa. Bukan hanya itu, bisa saja kenyataan di dunia (lingkungan luar kampus) itu bertolakbelakang dengan apa yang seharusnya atau bahkan melanggar dari peraturan atau ketentuan yang ada. Saat seperti itulah pemikiran idealis kita diuji. Apakah kita akan mengikuti sistem yang berkembang ditengah-tengah masyarakat atau bahkan kita mempertahankan idealisme kita dengan mendobarak kebobrokan sistem yang ada.  Anda yang mana?

Saat ini saya masih mahasiswa dan saya mungkin bagian dari jutaan mahasiswa di negeri ini yang menginginkan suatu pembaruan bagi negara ini. Saya hanya berharap teman-teman yang sependapat dengan saya tetap mempertahankan idealismenya ketika sudah berada di tengah-tengah masyarakat. Mulailah dari hal-hal kecil misalnya dengan mematuhi peraturan yang ada. Taat lah akan hal tersebut! Coba bayangkan seandainya semua mahasiswa yang turun ke jalan untuk mendobrak sistem pada saat reformasi dapat mempertahankan idealisme mereka, pastilah Indonesia sudah lebih baik dari yang sekarang. Nah, biarlah itu jadi pelajaran bagi kita saat ini. Mari kita pegang teguh idealisme kita akan Indonesia yang lebih baik. Kamu melakukan ditempatmu begitu juga denganku, saya lakukan ditempatku. Untuk Indonesia yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun