Mohon tunggu...
Armen18 Armen18
Armen18 Armen18 Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Hobi main bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran lingkungan dan budaya dalam perkembangan sosial emosional

17 Januari 2025   22:21 Diperbarui: 17 Januari 2025   22:21 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lingkungan dan budaya memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan sosial-emosional individu. Berikut adalah beberapa cara keduanya memengaruhi:

1. Lingkungan

Keluarga sebagai lingkungan pertama: Interaksi dengan keluarga membentuk dasar perkembangan sosial-emosional. Pola asuh yang penuh kasih sayang dan dukungan mendorong rasa percaya diri, sementara pola asuh yang keras atau kurang perhatian dapat memicu kecemasan atau rasa tidak aman.

Sekolah dan teman sebaya: Lingkungan sekolah menyediakan peluang untuk belajar keterampilan sosial seperti kerja sama, empati, dan resolusi konflik. Teman sebaya juga menjadi pengaruh penting dalam membangun identitas dan mengelola emosi.

Lingkungan fisik dan sosial: Kondisi lingkungan, seperti keamanan, akses ke pendidikan, dan kualitas hubungan sosial, memengaruhi perkembangan emosional. Lingkungan yang aman dan suportif meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan regulasi emosi.

2. Budaya

Norma dan nilai budaya: Setiap budaya memiliki aturan dan harapan terkait bagaimana emosi diekspresikan atau diatur. Misalnya, beberapa budaya mendorong ekspresi emosi secara terbuka, sementara yang lain mengutamakan pengendalian emosi.

Pengaruh tradisi dan kebiasaan: Tradisi budaya menciptakan rasa identitas dan keterhubungan. Upacara adat, ritual, atau perayaan budaya memperkuat ikatan emosional dalam komunitas.

Persepsi tentang hubungan sosial: Budaya individualis (misalnya budaya Barat) cenderung menekankan kemandirian, sedangkan budaya kolektivis (misalnya budaya Asia) lebih fokus pada harmoni kelompok dan tanggung jawab sosial. Hal ini memengaruhi cara individu membangun hubungan dan mengelola konflik.

Kombinasi Lingkungan dan Budaya

Lingkungan dan budaya saling berinteraksi dalam membentuk perkembangan sosial-emosional. Misalnya, seorang anak yang tumbuh dalam budaya kolektivis dengan lingkungan keluarga yang suportif akan belajar pentingnya kerja sama dan empati, yang berbeda dari anak dalam budaya individualis yang lebih menekankan kemandirian dan pengakuan individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun