Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bapak Tua Belum Pensiun

19 Januari 2021   06:00 Diperbarui: 19 Januari 2021   06:47 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gelinding tekad pantang terhenti
di atas aspal mengayuh bakti
tak perlu sebait bukti
cukuplah jenuh hujan membelati
dan terik menguliti

Bapak tua memang terbiasa lupa demi nanti
selagi daftar nyeri tak membuntuti
tiada yang sanggup melucuti

Bapak tua belum jua pensiun berbakti
sebab api tungku di dapur selalu mati

Arman Syarif
18 Januari 2021
Atas peluh baktimu tulus mengucur
engkau lebih pantas 'kuhormati'

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun