Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku, Kau, dan Dinding

26 Juli 2020   18:57 Diperbarui: 26 Juli 2020   18:52 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : Pixabay.com

kau dan aku tak ada habisnya
walau hawa aspal membakar isi kepala
dan perut tercekik lapar dahaga
tetap teguh berdiri bersuara
di hadapan dinding yang berpura-pura lupa

di sana kita teriaki
kuping dinding memerah tak peduli
dan kita terus bergantian berorasi
demi sekadar menanti
mulut dinding melontarkan harapan basi

tapi itu dulu sekali
sebelum dinding menelan jati diri...

kini aku sendiri meninju dinding
walau kau asyik meninjau dinding
kini aku sendiri mengepal di depan dinding
meski kau tak henti mengepul di balik dinding
kini aku sendiri menanduk muka dinding
walau kau terus menunduk di kaki dinding

Arman Syarif | Gowa, 26 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun