Ia sedang terluka, kerap mengajak sang angin berembus ke dadanya, walau ia tahu luka yang terlampau menganga tak akan pernah bisa mengering
Ia sedang terluka, tak henti mengajak jiwanya berdansa di petilasan kenangan, mencari senarai kisah yang paling purba, namun yang ditemui hanya puing-puing penyesalan
Ia sedang terluka menyadari, ia tak bisa disembuhkan dengan penawar apapun, kecuali merelakan sang waktu mengubur segenap jejak luka
Gowa | 15 April 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI