Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Muka dan Tembok

16 Januari 2020   22:15 Diperbarui: 16 Januari 2020   22:28 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : wallpaperflare.com

Ini muka
apa beda dengan tembok
timpang realita
mata di muka
tetap membuta

Ini muka
apa beda dengan tembok
si kleptokrat kian gila
rampok sana rampok sini
sedang muka
tak berkabar pada nurani

Ini muka
apa beda dengan tembok
beton-beton borjuis hebat menghunjam
rusak permukiman rusak alam
sedang mulut di muka tetap bungkam

Ini muka saya tuan, bukan tembok

Gowa | 16 | 01 | 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun