Saat aku linglung
membawa raga yang limbung
kudapati pohon tua
begitu lebat daunnya
Aku berteduh di bawahnya
menghindari sengatan sang surya
meski tua aku bersandar pada batangnya
seraya memandang jalan penuh kelokan
Sebelum kuputuskan melangkah pergi
hati kecil ini berkata:
"Betapa berartinya hidup pohon ini
hingga menua menjadi sandaran yang meneduhkan"
Gowa | 15 | 01 | 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!