Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Manusia Itu Kuno

1 Oktober 2019   22:03 Diperbarui: 1 Oktober 2019   22:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: ralfiyahazhaar.wordpress.com

Tak akan pernah bisa
untuk kau lupakan
tempat-tempat di mana
pikiranmu jalan jongkok
tempat di mana beranda rasamu
bagai lebam; babak belur
dihajar getir waktu

Semakin ingin
kau membungkam suara masa lalu
semakin ia hadir mengumandang
semakin ingin
kau menahan laju hasrat
makin ia hebat merecoki jiwa raga
tuk merawat dan mementaskan
kebiasaan lama

Dan pada permainan waktu
yang menyuguhkan realita berulang
kan mengetuk pintu ingatanmu
menyeret lamunanmu
menyusuri bilik kenangan...
Memang benakmu begitu lihai
menyibak jurai kenangan perih
tapi sanubarimu terlalu rapuh
memendam senarai kisah pilu

Kau tetap kuno
hatimu selalu terikat
pada gundukan kenangan masa lalu
terpaut pada tempat dan kebiasaan lama

(Makassar, 1 Oktober 2019)
Terinspirasi dari penggalan tulisan
Herbert Spencer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun