Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerbong Para Pembual

25 September 2019   08:55 Diperbarui: 25 September 2019   09:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay.com

Bising bertalun bertalu-talu
meledakkan impian-impian kosong
tentu sekadar ceracau
agar tembolok terisi

Jangan mendekat di gerbong itu
tutup telinga
nanti suaranya membekas
dan mengubahmu
biarkan saja ia melaju dan berlalu

Sumpah
tak ada jiwa keberpihakan
tak ada nurani di situ
semuanya sudah mati

Kesetaraan,
kemakmuran bersama,
di gerbong itu
hanya kosakata semu
dikutip tuk melengkapi sandiwara

(Makassar, 25/09/2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun