Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Meresapi Secuil Nikmat Pagi

19 September 2019   08:56 Diperbarui: 19 September 2019   09:01 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hening pagi
belum ada riuh mengusik
belum ada perintah untuk dimakan
isi kepala belum dicekoki
jiwa masih merdeka
belum menjadi perkakasnya
para tuan

kopi hitam kureguk
udara sejuk kuhirup
sebelum memasuki lorong waktu
yang memaksaku mengubah diri
menjadi makhluk lain
setengah manusia...
selebihnya menjelma sapi perahan

(Makassar, 19/08/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun