Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Rambang Seputar Kabut Asap

15 September 2019   15:26 Diperbarui: 15 September 2019   15:34 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Ada yang disambut
ada yang disumbat
ada yang semaput
ada yang kalang kabut
ada yang ceracau
ada yang berkicau
ada pula yang mengacau
ada yang menyibak
ada yang menabrak
ada pula yang menyimak

Burung-burung kini enggan bernyanyi
merdu suaranya direnggut kabut asap
rimbun dedaunan dikepung
bayangan hitam
ribuan orok kehilangan tawa
dan terkencing-kencing dihantui Ispa
para julita yang jelita
hingga jelata yang jompo
sedang jelalatan
diintai serangan jantung dan asma

Ini negeri tidak sedang terkena azab
hanya terganggu kabut asap
ulah segelintir orang yang terlalu waras: membakar diri, rumah dan masa depan
membiarkan hutan lahan
menyemprotkan udara hitam pekat
hingga membikin saudara-saudaranya
antri mengemis udara segar

(Makassar, 15/09/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun