Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sepenggal Kata untuk Tau Toa Mabajika na Cara'de'na Indonesia

12 September 2019   10:44 Diperbarui: 12 September 2019   10:57 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: kompas.com

Kukecup wangi pagi
bercampur aroma duka
udara sendu menembus bilik hati
menggores lalu tinggalkan sayatan luka
kini, seluruh ragamu
telah gugur di taman bakti
tapi ukiran "jiwamu"
tetap hidup di jantung bangsa
menjelma suluh masa depan

(Tanah Makassar, 12/09/2019)
Orang tua yang paling baik dan cerdas milik Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun