Orang-orang suruhan teriak lantang
Menongkah putusan para tiran
Kepal tinjunya ke langit
Air liurnya bagai menggerimis
Aku biarkan saja
Aku lebih memilih mengecam diri sendiri
Sambil menikmati gemercik air
Yang jatuh di telaga sunyi dalam diri
Orang-orang memutus urat malu
Demi sebuah harga diri
Aku geleng-geleng saja
Di atas kursi lapuk
Sembari mematuk tumpukan ego
Hari ini,
Ketika telunjuk-telunjuk merendahkan
Mulut-mulut meracau
Saling hujat dalam perbalahan
Demi kepentingan dangkal
Air mata menyalak kehidupan gila,
Aku memilih menyegel kata dalam mulut
(Makassar, 11/09/2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H