Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Isi Kepala

9 September 2019   07:38 Diperbarui: 9 September 2019   07:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Di suatu pagi di musim kemarau
Ketika jalan raya
masih diselimuti kesenyapan
dan gulungan debu
belum menghantam paras-paras lusuh
Kata tanya mulai mengudara
di atas lipatan kaki

"Apa isi kepalamu?"
Seseorang dari hutan belantara bertanya

"Tersisa ingatan tentang jalan
menuju hamparan tandus: masa depan
Di sana kami akan berderet-deret
Menunggu kawanan hering
mengisi temboloknya dengan otak kami"
jawab orang-orang pinggiran kota

"Mengapa bisa isinya begitu?"
lanjut tanya manusia hutan

"Ya, karena itulah yang dikehendaki
si tuan-tuan besar
dan para begundal masa depan
Kami tak dapat mengelak"
terang orang-orang pinggiran

(Makassar, 09/09/2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun