Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mulut dan Harga Diri

5 September 2019   10:27 Diperbarui: 5 September 2019   10:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: pixabay.com

Ramai orang mengukir hari
Menjubeli selasar pagi
Mulut bagai mengasapi
Menguarkan bulir-bulir jati diri
Barangkali sudah di langit itu harga diri
Mulut telah menyusun tinggi

Tak ada nada polemik
Tak ada paras garang kusut cemberut
Semua lunglai dan semringah
Hamburkan kata di depan para tuan
Tak hirau terselip aroma dusta dan omong kosong

Di pagi yang mulai mendidih ini
Demi harga diri
Suara melengking-lengking
Mulut-mulut mengeruk otak
Mencari kata pamungkas

Ya, demi harga diri
Mulut-mulut berbusa-busa
Mensucikan diri dan memasang target
Lupa di belakang layar
Dalam ruang sunyi
Jiwa tengah meringis mengerang

Menggaruk kepala
Pusing mempertanggungjawabkan kata-kata

(Makassar, 05/09/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun