Satu wajah merupa bintang
yang berpendaran
Kugunakan untuk menghibur
Jiwa-jiwa yang dilanun sepi
Satu wajah menyerupai api
Untuk membakar mereka
Yang hendak merintangi jalanku
Satu wajah laksana pohon rindang
Kau mendekat
Kuberi keteduhan
Satu wajah bagai bunglon
Kugunakan untuk mengelabui orang
Demi mengisi perut anak-anak egoku
Wajah mana yang kerap kugunakan?
Wajah mana yang hendak kuhadapkan kepadamu?
Tanyalah pada cuaca langit jiwaku
Bunga mawar berdebu
Di tepi comberan bertanya:
"Mengapa begitu?"
Ya, karena aku manusia
(Catatan langit, 30/08/2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H