badan kekar bugar
dibalut jiwa ringkih
sedang garang memalang.
sambil menggembungkan dada
ia ledakkan tawa
sepatunya mengkilap
siap menerkam
demi memagari kehendak tuannya.
sesekali ia pun melipat tangan
lalu membungkuk menatap tuannya
kupikir kau manusia merdeka
punya keberanian
mengapa memasung kebebasan
menyerahkan tangan leher diikat
mengapa memilih jadi biasa
yang terlalu takut akan masa depan
tak ada belenggu yang kau bawa
mengapa takut meniti hari
kamu lahir merdeka
jangan membudak
mengabdilah kepada kehidupan
dengan jiwa yang merdeka
(catatan langit, 16 agustus 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!