maaf
aku tak bisa memberimu cincin emas
intan permata apalagi sebongkah berlian
isi dompetku hanya secarik kertas
bertuliskan daftar pemberi utang
maaf
tak bisa pula kuberi seikat mawar merah.
untuk mengungkap kekaguman
aku tak biasa dengan cara itu
di perayaan tanggal lahirmu ini
aku hanya memberi
sekuntum bunga batu
mulai malam ini
tempatkanlah bunga itu di sudut kamarmu
usah kau hiasi dengan jambangan indah
biarkan ia tegak berdiri apa adanya
bila denting rindu menyiksamu
bila rasa bosan merajai detak waktumu
bila sorot matamu lindap hendak terpejam
cukup kau mengeja rangkaian kata di sekujur tubuh bunga itu
pada batangnya kugurat:
"telah tertanam kuat hati ini untukmu"
pada helai daunnya kutulis:
"hanya ingin diam dan mendiami ruang hatimu"
pada kelopaknya kuukir:
"telah membatu cinta ini untukmu"
dan pada mahkotanya kupahat:
"rasa ini tak akan pernah layu untukmu"
itu saja manisku, tanda rasaku
(catatan langit, 13 agustus 2019)
untuk ultah Daeng Puji
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H