Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mematahkan Ranting-ranting Ego

1 Agustus 2019   13:52 Diperbarui: 1 Agustus 2019   14:03 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tanpa kau sadari benih-benih impian yang pernah kau tabur, kini tumbuh subur dan menjelma pohon harapan. namun kau terlupa satu hal, apa yang kau semai menyisakan celah, sejak awal benih-benih ego pun tumbuh mengiring, di segala sisi melekat menjadi ranting

kehadirannya bukan saja menghalang menjulangnya pohon harapan, namun juga bisa membenamkan. tapi, usah kau bakar dan matikan pohon harapan, cukup kau reguk bulir-bulir cinta di balik reruntuhan air hujan

biarkan ia meresap ke setiap ranting-ranting ego. kau akan takjub melihat kehebatan cinta menggoda terik panas matahari dan terpaan angin untuk mengeringkan ranting-ranting ego, kemudian membuatnya patah dan berjatuhan ke bumi

sebanyak apapun ranting-ranting ego, cinta akan mematahkan

(catatan langit, 1 Agustus 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun