Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merebus Rindu yang Membatu

30 Juli 2019   09:59 Diperbarui: 30 Juli 2019   10:25 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sudah seminggu aku merebus rindu yang tengah membatu, tapi tak jua menunjukkan tanda-tanda rindu ini akan matang

desir angin berhembus kemudian berlalu, hanya menyisakan kesenduan di tungku jiwa. sedang embun malam dan gerimis hujan hanya menunda matangnya rasa rindu

berkali-kali kucoba menghadirkan matahari, agar kobaran api asmara ini menyala-nyala dengan hebatnya, tapi selalu saja ia menyerah, pulang sebelum rasa rindu ini mendidih

cepatlah datang, temani aku merebus rindu, kuyakin hanya kau yang sanggup melelehkan rasa rinduku yang sudah lama membatu

(catatan langit, 30 juli 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun