kau selalu bertanya kepadaku
tentang satu hal:
untuk apa menepi
menghindari hiruk pikuk
hanya untuk memahat satu nama
padahal setiap hari kita bersama
baiklah,
kuterangkan dengan lugas:
kupahat namamu
di dinding hati
karena sesekali
badai waktu terlalu kejam
menghapus jejak aksara
(catatan langit, 26 juli 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!