Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mari Kita Bicara

22 Juli 2019   20:16 Diperbarui: 22 Juli 2019   20:25 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mari kita bicara
tentang cinta yang dipaksa berguguran
di pelataran rasa

antara kau dan aku
yang harus memutuskan
mematahkan sayap-sayap keinginan
karena orang-orang di sekitar kita terlalu berarti untuk disakiti

mari kita bicara
tentang cara meruntuhkan hasrat
tentang cara memenjarakan mata
tentang cara menghapus ingatan
tentang cara menimbun jejak rasa dalam detak waktu

tak usah kau tanyakan
apakah kita sanggup melewati hari
dengan cara itu
juga tak usah kau menanyakan
seberapa sanggup kita untuk tak saling bertegur sapa

kita berdua
tak akan pernah sanggup,
tapi kau dan aku dipaksa mengubur rasa

(catatan langit, 22 juli 2019)
Edisi Puji dan Raja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun