Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Penghuni Dekat Comberan

10 Juli 2019   11:27 Diperbarui: 10 Juli 2019   11:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku penghuni dekat comberan
sudah terbiasa melebur dengan bau busuk

karena nasibku dalam ketidakpastian
aku memiliki sejuta kaki untuk bertahan hidup

aku penghuni dekat comberan
sehari-hari makan lumut dan daun kering

pekerjaan utamaku menahan dan mengulum perihnya hidup
tapi bisa memberi hidup

aku penghuni dekat comberan
pekerjaan sampinganku menadah janji
dan menggembirakan para pedagang janji

(catatan langit, 10 juli 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun