termangu di sudut ruang remang, sambil merenda asa di pagi dingin menggigil, ketika kabut masih sibuk saling ajak pulang tinggalkan mayapada
kuseduh kopi bersama sisa kesenduan semalam. ketika kureguk serbuk kopi yang berenang di dalam cangkir bening, sontak hangat menyentuh rongga dadaku
ahay. kubiarkan si hitam pekat menjalari jiwa ragaku. aliran darah yang beku serasa telah mengalir. imaji yang tertawan di jeruji rasa kini kembali bebas mengembara
atas nikmat kopi yang menjelma bait ini, kusyukuri semuanya Tuhan
(catatan langit, 2 juli 2019)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI