kala waktu perlahan merontokkan ketegaran badanku dan tersisa badan kurus membungkuk hampir mencium tanah, masihkah kau menyuguhkan kopi hitam kesukaanku?
kala waktu merontokkan rambut hitamku hingga tersisa rambut putih memenuhi tempurung kepalaku, masihkah kau setia menjadi sandaran atas setiap lelah dan keluhku?
kala waktu merontokkan semua gigiku, masihkah kau terus mendukung kegigihanku mengganggit bait-bait perlawanan terhadap lupa?
kala waktu merontokkan jiwa ragaku, apakah kau akan selalu menyebut namaku dan bercerita kepada anak cucu kita bahwa hidup yang ku jalani mencoba mencari arti
(catatan langit, 2019)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI