Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Mulut yang Mengaku Cinta

18 Juni 2019   22:33 Diperbarui: 18 Juni 2019   22:38 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mulut-mulut makin cerewet memberi pengakuan. di sana-sini sebarkan kata cinta. layaknya barang diobral. jiwa-jiwa sepi lama merindu dan meringkuk di goa derita, girang hati tiada terkira saat mendengarnya. serasa bagai hujan, lama dinanti

"itu bagus kan. sebab ini negeri dirusak oleh mereka, yang di dadanya tak ada cinta bersemi" ujarku kepada kawanku yang pakar kritik. tapi ia tetap saja tak puas. ia terus mengarungi malam. di tangannya secarik kertas berisi daftar nama-nama yang baginya, mulutnya selalu berdusta

"ya, sudahlah kawan. tak usah pusingi mulut mereka. niatnya mulia. biarlah waktu menghukumi. mulut siapa yang berkata dari jiwa sadar ke mulut mengalir keperbuatan. mulut siapa yang berkata dari ambisi hitam ke mulut, buntu diperbuatan," kataku kepada kawanku sebelum beranjak pergi

(catatan langit, 18 juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun