Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Balik Gerimis

11 Juni 2019   05:59 Diperbarui: 11 Juni 2019   06:01 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pxhere.com

gerimis hujan subuh ini bagai berdenting di atap rumah. bangunkan kesadaran yang lama pulas.

kutahu ini bulir-bulir air hujan dari langit, gerakannya lambat, tak seperti hujan deras, berlomba mencium dan menjamah wajah bumi.

tapi perlahan rinai hujan tetap membasahi bumi. saat butirannya lama jatuh, ia menyusup ke bagian terdalam ceruk bumi.

bagiku, gerimis hujan selalu menyiratkan kepastian untuk memberi didasari kelembutan hati. adakah yang lebih indah dari kedua itu?

(catatan langit, 11 juni 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun