aku penyair jalanan
yang tak pandai menyulam aksara-aksara indah
pun tak pandai memendam rasa dalam diksi
aku penyair jalanan
amanatku menoton
hanya tentang orang-orang sekarat dalam kehidupan
aku tak bisa menyembunyikan mereka yang tergusur di wajah rembulan
akupun tak bisa mengadukan keluh kesah mereka kepada senja
aku penyair jalanan
larikku tercipta dari jalanan berdebu
aku penyair jalanan
kata mereka yang berserakan di trotoar
(catatan langit, 7 juni 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!