Bagiku yang bukan apa-apa ini, di wajah penganut formalisme agama. Agama itu :
Diturunkan bukanlah untuk kemaslahatan Tuhan, tapi untuk kemaslahatan seluruh manusia
Diturunkan agar manusia hidup sejahtera; bahagia lahir batin, bukan untuk menderita lahir batin
Dihadirkan bukan agar manusia saling memerangi satu sama lain, tapi untuk saling mengasihi
Mengajak manusia hidup rukun dan damai dalam perbedaan, tak peduli apapun identitas yang melekat
Apakah cukup? Tidak, damai saja belum cukup. Damai mesti berjalan beriringan dengan adil.
(Catatan langit, 31 Mei 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H