Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hegemoni Kata-kata

26 Mei 2019   12:39 Diperbarui: 26 Mei 2019   12:47 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim lalu, para teknokrat terbangkan pesan melalui desiran angin agar semua mulut harus diam. Diam membatu. Karena kampung-kampung ketika itu telah rusuh akibat hamburan kata-kata.

"Barangkali mereka sudah pikun ya, sebab mereka pun tak pernah diam. Mungkin juga mereka lupa sejarah: semakin kata-kata dibungkam, semakin ia bermunculan bak jamur di musim hujan" bisikku pada dinding bisu di sampingku.

Tak habis pikir saja, mereka melarang hegemoni pemikiran lewat kata-kata, sementara mereka sendiri melakukan hegemoni.

(Catatan langit, 26 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun