Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kafilah Cinta

16 Mei 2019   21:24 Diperbarui: 17 Mei 2019   13:51 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seberanglosari.wordpress.com

Kafilah cinta tak pernah letih melintasi padang pasir.
Rasa haus akan cinta menjadi penuntun arah kaki menyusuri luasnya
jalan membentang yang disiram panas terik dan hujan debu.

Di dada mereka tak ada rasa takut kepada perampok cinta yang akan mengadang,
tak merasa galau dan gamang akan segala rintangan dalam perjalanan.

Tiap kali bertemu oase tak membuatnya terlena.
Pun badai pasir tak akan menyurutkan tekadnya menapak,
lantaran cinta dalam tungku jiwanya bergolak hebat.

Bukankah jika seorang hamba telah jatuh cinta,
semua ujian yang mengiring dalam perjalanan adalah jembatan untuk menggapai cinta-Nya.

Sedikitpun tak ada bulir-bulir kesenduan dan putus asa menghampiri,
karena Ia selalu menyambut dan meringankan jalan para pencinta-Nya.

(Catatan langit, 16 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun