Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Malu kepada Matahari dan Rembulan

7 Mei 2019   23:24 Diperbarui: 8 Mei 2019   03:19 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku malu
Malu kepada matahari dan rembulan
Keduanya ciptaan Tuhan
Selalu setia menggantung di cakrawala
Dan tak letih menyinari mayapada

Sementara ada aku di sini
Seonggok daging yang belum berarti
Dua biji mataku berbinar setiap waktu
Menangkap paras-paras lusuh
Dipelukan derita hidup

Tapi tak mampu membebaskan mereka
Dari kesengsaraan hidup
Matahari dan rembulan tiada henti
Beri sinar kepada bumi
Sementara aku bagai berhenti
Tak menyinari hidup mereka; orang susah

(Catatan langit, 7 Mei 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun