Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Aku Seorang Guru

30 April 2019   08:47 Diperbarui: 30 April 2019   08:55 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku seorang guru. Melapuk dalam waktu. Menangisi kantong tipis ditanggal tua. Menjerit ketika menghitung belanja bulanan.

Menghitung biaya sekolah anak-anak. Menghitung belanja istri, biaya listrik, air, dan biaya untuk isi dapur sehari-hari.

Apakah aku menyerah mengasah budi?
Tidak, karena masa depan anak-anak bangsa lebih berarti dari diriku.

Kalau dirimu prihatin atas nasibku, silahkan. Pastinya, meski ku kalah dalam kehidupan, aku tetap menang dalam sejarah.

(Catatan langit, 30/04/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun