Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengajak Kata-kata

29 April 2019   13:52 Diperbarui: 21 Juni 2019   19:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Di siang yang panas ini, aku menepi. Mencari tempat untuk berteduh. Kudapati ruang berdebu dengan kipas angin berkarat. Sejenak aku membatin, lalu kuputuskan memasuki gudang kata-kata.

Di dalamnya banyak himpunan kata-kata, terikat rapi. Kupilih beberapa ikat di antaranya yang bisa menolongku dalam perjalanan.

Kuajak mereka menyusuri bilik-bilik masa lalu, karena ada rasaku terhadap Daeng Puji yang belum rampung untuk kugurat kembali menjadi kisah di masa kini.

Kau tahu, kata-kata telah menyerah, tak sanggup mengurai rasa di masa lalu ketika pertama kali bertemu dengannya. Akhirnya, aku dan kata-kata tersesat di dalamnya. Dan akupun telah menjadi kata-kata.

(Catatan langit, 29/04/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun