Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sudah Empat Musim Janjimu Berlalu

18 April 2019   12:07 Diperbarui: 18 April 2019   12:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Arman

Hai, kau yang lagi asyik di atas singgasana, adakah kau masih ingat. Sekarang sudah genap empat musim janjimu berlalu dan kau belum datang memenuhinya. Di sini kami lewati musim dengan penderitaan. Di musim penghujan kami tetap tercekik, di musim kemarau kami memekik, di musim batu kami membatu dalam paceklik. Di musim paku kami tertancap dalam kesengsaraan; tercabik.  

Bukankah kau sudah berjanji akan membebaskan kami dari laku semena-mena si C yang selewengkan bantuan beras rakyat miskin. Kan kamu sudah dimandat negara untuk mengawasi. Bukankah kau sudah berjanji akan membangun jalan tani. Bukankah kau sudah berjanji akan memberi alat pembajak sawah dan memperbaiki saluran irigasi.

Apa perlu lagi saya angkat megaphone dan mengorganisir pemuda kampung, lalu mendatangi gedung megahmu untuk berteriak di kupingmu. Agar kau penuhi janji yang sudah empat musim telah membuat kami menapaki lorong waktu dengan terkapar dan mengencangkan ikat pinggang. Janji yang merupakan kewajiban morilmu.

(Catatan langit, 18 April 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun