Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jemari yang Menindas

15 April 2019   21:30 Diperbarui: 15 April 2019   21:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jemari adalah senjatamu
Untuk menikam orang di sekitarmu
Memang tak menggunakan badikmu
Tapi jemarimu bagai sembilu

Jemarimu bagai penamu
Mengalirkan paham dari kepalamu
Tapi bukan untuk kemajuan bangsamu
Hanya untuk kemaslahatan golonganmu

Kau gunakan jemarimu
Untuk memperkuat kekuasaanmu.
Sana-sini berkonspirasi untuk lindungi kepentinganmu

Mereka yang penuh kritik kau abai
Mereka yang memuji kau lindungi
Kau lindungi karena amankan kuasamu
Kau lindungi untuk jaga misi dangkalmu

Jemari bagai alat utamamu
Menghapus ide tak sejalan denganmu
Kau paham maksudku?
Ini tentang tindak-tandukmu
Yang menindas orang di bawahmu

Teruslah pada jemarimu
Rawatlah penindasanmu
Tapi kuingatkan kepadamu
Esok lusa kusiapkan perlawanan untukmu.

(Catatan langit, 15 April 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun