Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Genangan Rindu

14 April 2019   21:18 Diperbarui: 14 April 2019   21:33 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tetes-tetes air hujan basahi tepian jiwa. Kumulai menyelisik, apa gerangan yang menimpa. Pada genangan air, kucoba cerminkan wajah. Seketika hadir genangan rindu, mengalir pelan melalui jendela hati.

Aku rindu, rindu akan bunga revolusiku yang selalu membakar semangat juang dan menyalakan api intelektualku. Rindu akan belaian kasih sayang orang tua.

Rindu akan kebiasaan lama bersama kawan-kawan aktivis, berdiskusi di malam hari sambil menyeruput kopi hitam di tepi jalan yang disinari cahaya rembulan.

Rindu akan tempat-tempat persinggahan yang pernah menggores kenangan. Dan pada genangan rindu itu. Ingin kuselami semua dasarnya. Dan tak ingin kembali lagi.

(Catatan langit)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun