Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Memaksaku Berlari

14 April 2019   08:33 Diperbarui: 14 April 2019   08:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pemimpi.web.id

Secangkir kopi hitam masih hangat ditemani sepiring pisang goreng dan belum kuhabiskan, dunia sudah memaksaku berlari tinggalkan semuanya.

Kabar terbaru keadaan negeri belum kusimak satu persatu dengan baik, dunia pun sudah memaksaku berlari tinggalkan pengetahuan baru itu.

Bait-bait puisi penyejuk jiwa dan penghalus budi dari penyair se bangsaku belum kueja dengan saksama, dunia pun sudah memaksaku berlari.

Tetangga belum usai bercerita tentang keluh kesahnya mendidik anak zaman sekarang, dunia pun sudah memaksaku berlari tinggalkan tetangga menganga tercengang.

Istri, anak, dan orang tua semuanya belum disapa dan diberi kehangatan, dunia pun sudah memaksaku berlari tinggalkan semuanya.

Duh, dunia kini memaksaku berlari mengejar sumber kebahagiaan, tapi menjauhi sumber-sumber kebahagiaan lainnya.

(Catatan langit, 14/04/2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun