Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kopi Rasa Batu

10 April 2019   09:29 Diperbarui: 10 April 2019   09:37 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi Arman

Di ujung pagi ini, kubiarkan matahari melompat-lompat seperti anak kecil yang permintaannya diabaikan. Kubebaskan ia berlalu bersama si mega putih tanpa harus ku sesali.

Karena memang diriku tak mau diganggu kehadiran sinar panas matahari. Aku sedang ingin menikmati kopiku yang rasanya seperti batu, yang bercampur aroma batu dan sedikit terkena debu.

Kopi rasa batu itu bagai menghantam pilar-pilar semesta jiwaku. Seperti menggedor pintu-pintu pikiranku, membuatku tangguh menghadapi terpaan hidup.

Kopi rasa batu membuatku semakin tegar menapaki impian di punggung waktu. Membikin diriku tak bergeming untuk menggenggam nilai-nilai yang kuyakini kebenarannya.

Kau tahu kawan, disetiap tegukan kurasakan diriku langsung membatu, tapi bukan menjadi batu apalagi berkepala batu. Ia mengeraskan pendirianku agar tahan banting bergulat wujudkan cita-cita hidup.

(Catatan langit, 10 April 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun