Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam bagi Daeng Tayang

23 Maret 2019   20:11 Diperbarui: 23 Maret 2019   20:25 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam bagi Daeng Tayang, tidaklah istimewa. Kelelahan seharian mengayuh becak di jantung kota mencari rezekiNya membuatnya seperti kehilangan rasa untuk menikmati malam dan segala keindahannya.

Bagi Daeng Tayang, tak ada tabur bintang, tak ada sinar lembut sang rembulan, tak ada kelap-kelip bintang dan kunang-kunang. Semua keindahan itu tak mengubah keadaannya yang dijepit derita hidup.

Semua keindahan malam berlalu begitu saja. Baginya, malam tak lebih dari sekadar waktu untuk menabung tenaga, agar esok hari kembali segar bergulat di bawah kolong langit yang disiram sinar matahari yang panas membakar.

(Catatan langit, 23/03/19)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun