Sebelum kuakhiri malamku. Menyerahkan ragaku pada kelelahan di atas bantal lusuhku.
Aku ingin gores beberapa kata untuknya. Dengan niat mengajaknya melakukan hal yang sama.
Zaldy Chan, tidurlah. Agar esok puisi indahmu terbangun kembali bersama rona merah megah sang fajar.
Yakinlah aku akan selalu ada berdiri di gerbang waktu menganga terpukau mengeja untaian aksara-aksara cinta mengalir deras dari ujung jemarimu.
Tidurlah saudaraku, simpanlah bait-baitmu untuk negeri di bilik hati sucimu, tempat kata-kata penyejukmu bergelantungan.
Tidurlah, jangan habiskan di malam ini. Masih ada hari esok.
(Catatan langit, 10/03/19)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H