Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Erosi Rasa Kebangsaan

28 Februari 2019   16:12 Diperbarui: 28 Februari 2019   16:30 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan hanya permukaan bumi
Rasa kebangsaan pun
Bisa mengalami erosi.

Rasa kebangsaan perlahan bisa mengalami erosi karena serangan nilai dari luar dan dari dalam rumah kebangsaan sendiri.

Serupa kuatnya arus globalisasi menggerus nilai-nilai sosial yang telah lama mendarah daging.

Terkikis karena sebagian orang mulai merespons pengaruh destruktif dari luar tanpa saringan sama sekali.

Nilai baru dikunyah begitu saja tanpa disandingkan terlebih dahulu dengan nilai yang kita punya; norma, etika, agama.

Dan dari dalam rumah, erosi terjadi karena besarnya arus kepentingan pribadi, mengecilkan kepentingan kebangsaan.

Erosi pun diperparah oleh pandangan golongan. Mereka melihat kebangsaan dari kacamata sendiri.

Bukannya melihat kebangsaan dari kecamata kebangsaan. Pandangan golongan dikultuskan, pandangan kebangsaan terkikis.

Maka sempurnalah erosi itu. Apa yang kau rasakan, rasakanlah sendiri. Lukamu bukan lukaku. Lukaku bukan lukamu.

Kembalilah kita ke rasa kebangsaan Indonesia, rasa kita bersama. Deritamu deritaku. Deritaku deritamu; derita kita bersama adalah derita bangsa. Satu menderita, semua menderita. Merasalah kita dengan rasa kebangsaan.

(Catatan langit, 28 Februari 2019)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun