Mohon tunggu...
Arman Syarif
Arman Syarif Mohon Tunggu... Guru - Pencinta kopi dan sunyi

Lahir di Togo-togo, Jeneponto, Sul Sel. Instagram : arman_syarif_

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Besar di Jalanan

24 Februari 2019   21:42 Diperbarui: 24 Februari 2019   21:57 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com

Ya,
Aku besar di jalanan
Debu, aspal, keringat,
Panas terik, bau baju
Dekat comberan. Semua menempa
Ajarkan esensi kehidupan

Ketimbang mendekam tiarap di lapis-lapis beton. Bersembunyi di balik tirai
Disuapi teknologi asing
Menjadi bagian dari cucu-cucu peradaban pongah; lahirkan napas manja. Tak tahan banting hadapi kenyataan hidup

Jangan pungkiri kawan
Di jalanan ada pengajaran sendiri
Serupa diktat, metode; kurikulum
Berserak di bawah langit
Yang berbeda dari sekolah
Atau dari rumah-rumah kita

Kuat menahan derita; nilai ketahanan
Berdiri di kaki sendiri, daya cipta
Bagian kecil yang kudapatkan di jalanan

(Catatan langit, 24 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun