Dunia berlomba
Di bawah sinar mentari
Mengejar mimpi
Mengejar harga diri
Kulihat,
Bocah kecil termangu
Sembari menempel wajah di punggung ayahnya
Lalu melaju kencang di atas aspal
Esok lusa, di masa mendatang
Jangan menempeleng ayahmu ya
dengan lakumu...
Jika ia masih hidup
Tempel wajahmu di punggungnya
Rasakan hangatnya
Rasakan lelahnya
Agar kau tak menempeleng
(Catatan langit, 4 Februari 2019)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!